Skip to main content

Stand Euro Management Sedot Perhatian Pengunjung di Festifal Habibie



Pameran teknologi yang dikemas dalam acara Bekraf Festival Habibie mampu menarik animo masyarakat khusunya para pegiat teknologi. Di sini ada banyak sekali yang bisa kamu kunjungi salah satunya stand Euro Management Indonesia (EMI).

Berbeda dengan perusahaan dan instansi lain yang kebanyakan memamerkan produk teknologi, EMI memberikan informasi seputar beasiswa eropa.

Bagi yang belum tahu apa itu emi, tak perlu bingung karena akan ada petugas yang dengan sigap memberikan penjelasan kepada setiap pengunjung. Kamu pun juga dapat berkonsultasi mengenai tips dan cara mendapatkan beasiswa ke Eropa.

EMI sendiri merupakan sebuah lembaga konsultasi pendidikan. Adapun kegiatannya berupa program beasiswa bahasa asing yang ditujukan bagi putra putri Bangsa Indonesia. Pengembangan bahasa ini nantinya akan membantumu untuk meraih beasiswa ke luar negeri.

Selain itu, EMI juga memberikan layanan berupa akomodasi dan administrasi studi luar negeri seperti pengurusan visa, tempat tinggal, sampai keberangkatan.

Sehari jelang penutupan acara ini, sudah banyak sekali pengunjung yang berdatangan ke stand EMI. Mulai dari kalangan pelajar bahkan sampai profesional. Mayoritas dari mereka adalah anak sekolah setingkat SMA yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Terlebih pada hari ini (Sabtu, 12 Agustus 2017) lebih banyak pengunjung yang datang bersama keluarganya.

Selain stand beasiswa juga ada berbagai stand yang dapat kamu kunjungi di antaranya 3D prototype, design thinking, startup digital dan internet of things.

Festival tahun ini menargetkan pengunjung lebih banyak dari sebelumnya. Dibanding dengan tahun 2016 yang hanya menyedot 56 ribu pengunjung, di tahun 2017  Bekraf habibie festival menargetkan 100 ribu pengunjung.

(Hamdan)

Comments

Popular posts from this blog

Update Status Setelah 10 Hari Tidak Online, Akun Facebook Remaja Ini Mendadak Viral

Akun Facebook bernama Afi Nihaya Faradisa langsung kebanjiran komentar pujian. Pasalnya Afi menulis keluh kesahnya yang menginspirasi bagi para pengguna gadget. Tulisan tersebut ia posting setelah sepuluh hari melepaskan ketergantungannya pada perangkat cerdas yang selama ini mempengaruhi pikirannya pada hal-hal yang negatif. Afi merupakan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Gambiran Banyuwangi. Sekitar pukul 17:47 WIB kemarin, Kamis, 8 Desember 2016 ia menuangkan hasil renungan itu di status Facebook miliknya. Hingga berita ini diterbitkan, tercatat sebanyak 5,9 ribu likes disertai emoticon, 3,8 ribu share, dan 848 komentar telah meramaikan status Afi. Berikut tulisan yang menarik perhatian ribuan netizen dikutip dari postingannya di Facebook. Aku pernah mematikan total hapeku selama 10 hari. Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali. Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut sel...

Jarang Sekali Dibersihkan, Kini Hadir Tisu Toilet Untuk Smartphone

Hampir semua jenis aktivitas yang kita lakukan sehari-hari selalu membawa smartphone, hal ini membuat smartphone terkontaminasi dengan bakteri. Namun banyak di antara kita tidak peduli dengan kebersihannya. Dikabarkan dari Telegraph.co.uk, baru-baru ini di sebuah operator mobile terbesar di Jepang bernama NTT Domoco membuat Tisu Toilet untuk membersihkan Smartphone. Tisu tersebut mengandung anti bakteri sehingga dapat digunakan untuk mensterilkan smartphone kita dari kuman. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh temuan bahwa pada layar smartphone kita mengandung lima kali lebih banyak kuman dari pada toilet duduk. Kita dapat menemukan tisu tersebut menempel di samping tisu biasa agar dapat digunakan saat kita berada di dalam toilet. Salah satunya toilet yang ada di Bandara Narita Internasional Jepang. Pada lembaran tisunya terdapat tulisan ucapan selamat datang dan sejumlah informasi di antaranya kode untuk mengakses wifi yang telah disediakan pihak Domoco. Pemri...

Google Home: Produk Google yang Dapat Jawab Pertanyaan Anda.

Google semakin memanjakan para penggunanya dalam memenuhi kebutuhan pencarian informasi. Setelah meluncurkan Aplikasi Chatting Allo dan Smartphone Pixel, kini Google Home hadir menjadi primadona. Produk yang satu ini memungkinkan pengguna dapat mencari informasi tanpa mengetik kata-kata melainkan cukup mengucapkannya saja. Untuk membangun platfom berbasis suara ini, Google membuat fitur pendukung yang diberi nama Asisstant Smarter. Perangkat bantuan ini memungkinkan pengguna melakukan percakapan berbentuk tanya jawab. Selain itu melalui fitur ini pengguna dapat menjual produk dan melakukan pemesanan tiket. Direktur Manajemen Produk Google Jason Douglas mengatakan, “untuk dapat benar-benar membantu sebagai asisten, harus dapat terhubung dengan pengguna melalui aplikasi dan pelayanan dalam hidup mereka.” Dalam menciptakan teknologi yang fleksibel bagi pengguna, Google menggandeng perusahaan besar seperti Philips, Nest, Samsung, dan IFTTT. Hasil kerjasama dengan empat ...