Skip to main content

Hotel Ini Membuat Kamar Menyatu Dalam Rak Buku


Sebuah Hotel di Tokyo menerapkan konsep yang belum pernah ditemui di hotel-hotel pada umumnya. Book and Bed Hotel menyatukan dua konsep yang berbeda. Dari namanya saja anda dapat menebak apa isi dari hotel tersebut. Ya, sebuah tempat tidur yang berada di dalam kamar berisi buku-buku atau lebih tepatnya disebut perpustakaan.

Jika anda sedang berada di Tokyo, anda cukup berjalan kaki menuju Ikebukuro. Tepatnya berada di antara Teppayanki dan Restoran China.

Hotel ini memiliki tempat tidur berupa bunk yang terbuat dari papan kayu dan tersembunyi dibalik rak buku. Ruang tersebut dapat menampung lebih dari 4 tamu. Karena letaknya di antara buku-buku yang dipajang di rak, anda harus menaiki tangga terlebih dahulu untuk memasukinya.

Sang pemilik Hotel, Rikimaru menjelaskan jika dirinya terinspirasi untuk membuat tempat yang lebih nyaman dari hotel-hotel yang pernah ia datangi.

“Bahkan ketika ada sebuah tempat tidur yang sangat nyaman, kamu masih menginginkan berada pada tempat yang lebih menarik. Kami mau membuat sebuah tempat di mana orang-orang dapat merasakan waktu yang mengasyikkan sekaligus tidur,” ungkapnya seperti dikutip The Guardian.

Sejak dibangun pada awal tahun ini, sudah banyak tamu yang menginap di kamar mungil ini. Termasuk wisatawan mancanegara mencapai 30%.

Koleksi buku-buku di hotel ini mencapai 1.700 buku. Terdapat buku terjemahan Bahasa Inggris seperti Soseki’s Kokoro; Essays in Idleness, Koleksi Manuskrip dari abad ke-14 Buddisht Monk Yoshida Kenko, dan buku besar ilmiah modern seperti Theodore C Bestor’s Tsukiji dan sebagainya. Selain itu juga terdapat banyak pilihan fiksi dan nonfiksi internasional.

Rikimaru mengatakan perusahaannya merencanakan untuk menambah dan membangun konsep kamar. “Selanjutnya kami akan membuat sebuah tempat tidur di bar,” tutupnya.

(hmd)

Comments

Popular posts from this blog

Update Status Setelah 10 Hari Tidak Online, Akun Facebook Remaja Ini Mendadak Viral

Akun Facebook bernama Afi Nihaya Faradisa langsung kebanjiran komentar pujian. Pasalnya Afi menulis keluh kesahnya yang menginspirasi bagi para pengguna gadget. Tulisan tersebut ia posting setelah sepuluh hari melepaskan ketergantungannya pada perangkat cerdas yang selama ini mempengaruhi pikirannya pada hal-hal yang negatif. Afi merupakan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Gambiran Banyuwangi. Sekitar pukul 17:47 WIB kemarin, Kamis, 8 Desember 2016 ia menuangkan hasil renungan itu di status Facebook miliknya. Hingga berita ini diterbitkan, tercatat sebanyak 5,9 ribu likes disertai emoticon, 3,8 ribu share, dan 848 komentar telah meramaikan status Afi. Berikut tulisan yang menarik perhatian ribuan netizen dikutip dari postingannya di Facebook. Aku pernah mematikan total hapeku selama 10 hari. Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali. Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut sel...

Jarang Sekali Dibersihkan, Kini Hadir Tisu Toilet Untuk Smartphone

Hampir semua jenis aktivitas yang kita lakukan sehari-hari selalu membawa smartphone, hal ini membuat smartphone terkontaminasi dengan bakteri. Namun banyak di antara kita tidak peduli dengan kebersihannya. Dikabarkan dari Telegraph.co.uk, baru-baru ini di sebuah operator mobile terbesar di Jepang bernama NTT Domoco membuat Tisu Toilet untuk membersihkan Smartphone. Tisu tersebut mengandung anti bakteri sehingga dapat digunakan untuk mensterilkan smartphone kita dari kuman. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh temuan bahwa pada layar smartphone kita mengandung lima kali lebih banyak kuman dari pada toilet duduk. Kita dapat menemukan tisu tersebut menempel di samping tisu biasa agar dapat digunakan saat kita berada di dalam toilet. Salah satunya toilet yang ada di Bandara Narita Internasional Jepang. Pada lembaran tisunya terdapat tulisan ucapan selamat datang dan sejumlah informasi di antaranya kode untuk mengakses wifi yang telah disediakan pihak Domoco. Pemri...

Google Home: Produk Google yang Dapat Jawab Pertanyaan Anda.

Google semakin memanjakan para penggunanya dalam memenuhi kebutuhan pencarian informasi. Setelah meluncurkan Aplikasi Chatting Allo dan Smartphone Pixel, kini Google Home hadir menjadi primadona. Produk yang satu ini memungkinkan pengguna dapat mencari informasi tanpa mengetik kata-kata melainkan cukup mengucapkannya saja. Untuk membangun platfom berbasis suara ini, Google membuat fitur pendukung yang diberi nama Asisstant Smarter. Perangkat bantuan ini memungkinkan pengguna melakukan percakapan berbentuk tanya jawab. Selain itu melalui fitur ini pengguna dapat menjual produk dan melakukan pemesanan tiket. Direktur Manajemen Produk Google Jason Douglas mengatakan, “untuk dapat benar-benar membantu sebagai asisten, harus dapat terhubung dengan pengguna melalui aplikasi dan pelayanan dalam hidup mereka.” Dalam menciptakan teknologi yang fleksibel bagi pengguna, Google menggandeng perusahaan besar seperti Philips, Nest, Samsung, dan IFTTT. Hasil kerjasama dengan empat ...