Skip to main content

Start Up Mesin Pencari Sekaligus Berdonasi


Di tengah dominasi yang begitu kuat dari mesin pencari Google, kini mulai bermunculan start up yang bekerja seperti Google sebagai mesin pencari salah satunya Geevv. Sejak kemunculannya pada 26 September lalu, Alexa mencatat Geev menempati posisi 515.379 global rank atau melejit sejauh 3.017.731. Kenaikan posisi ini cukup positif mengingat Geevv baru berumur tiga bulan.

Geevv merupakan situs pencarian yang hampir menyerupai situs besutan si kembar Page dan Brin. Namun bedanya pada mesin pencari yang dibuat oleh Azka A Silmi ini,  setiap kata yang diketikkan pada kolom pencarian akan dikonversikan menjadi Rp 10 yang akan disumbangkan untuk kegiatan sosial.

Nilai rupiah tersebut berasal dari nilai pembagian antara potensi jumlah iklan dan potensi jumlah pengguna dikurangi proyeksi biaya operasional. Hasilnya dari perhitungan tersebut dapat dinikmati bagi mereka yang membutuhkan bantuan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan hidup lainnya.

Sejauh ini total donasi yang telah terkumpul per 5 Desember lebih dari Rp 4.065.550. Salah satu kegiatan yang didanai yaitu Taman Kanak-Kanak (TK) yang didirikan oleh seorang juru parkir bernama Bang Jack. Sebesar Rp 4.000.000 yang terkumpul dari hasil pencarian di Geevv didonasikan untuk peningkatan kualitas pengajar di TK tersebut pada Sabtu, 3 Desember 2016 bertepatan dengan peringatan Hari Guru.

Di Indonesia sendiri, Geevv menempati posisi 7.030 dari semua situs yang ada di Indonesia. Uniknya dari total pengunjung 22,5% berasal dari negara Singapura. Adapun 64,2% sisanya merupakan pengunjung dalam negeri. Meskipun start up ini masih seumur jagung namun nampaknya akan menarik simpati dari para netizen mengingat terdapat nilai tambah yang ditawarkan yaitu selain dapat mencari informasi secara cuma-cuma pengunjung juga dapat berdonasi tanpa mengeluarkan kas pribadi. 

Comments

Popular posts from this blog

Tingkatkan Kenyamanan, CGV Blitz Berbenah Diri

Pertumbuhan bisnis layar lebar di Indonesia semakin menunjukkan persaingan yang ketat. Kondisi ini ditandai dengan semakin gencarnya para pelaku bisnis dalam meningkatkan kualitas layanan menonton film bioskop.  Salah satunya dilakukan oleh CGV Blitz. CGV Blitz merupakan jaringan bioskop yang hadir dengan mengedepankan teknologi dan kenyamanan untuk memberikan pengalaman berbeda kepada para penontonnya. Konsep teknologi yang digunakan seperti 3D, 4DX, Screen X, SphereX, dan Dolby Atmos, yang dapat dirasakan dalam beberapa kelas auditorium yaitu Regular Class, Velvet Class, Gold Class, Satin Class, dan Sweetbox. “Kami mengusung konsep cita-cita orang yang berkunjung tidak hanya menonton tetapi juga nongkrong, jajan, dan sebagainya sebagai culture place,” ungkap Head of Programming & Content Department CVG Blitz, Haryani Suwirman dalam Forum Diskusi Lintas Komunitas di Hotel Oria, Menteng – Jakarta Pusat pada Kamis, 29/9/16. Saat ini CGV Blitz telah memilik...

13 Oktober : Ini Film Yang Wajib Anda Tonton

Dunia menetapkan bulan Oktober sebagai bulan peduli kanker payudara internasional. Sejumlah kampanye untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit tersebut tengah digalakkan  termasuk di Indonesia. Bentuk kampanye yang dilakukan beragam. Mulai dari penggunaan atribut serba pink, iklan layanan masyarakat, sampai peluncuran sebuah film.   Dari sekian banyaknya film yang tayang pada bulan Oktober, satu-satunya film di Indonesia yang mengusung tema peduli kanker payudara ialah film Pinky Promise. Dalam film ini terdapat 5 tokoh wanita yang berasal dari latar belakang berbeda-beda namun memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama menderita kanker payudara. Mereka dipertemukan satu sama lain dan menjalin hubungan persaudaraan yang begitu kuat. Pinky Promise terinspirasi dari kisah nyata penderita kanker payudara yang berjuang menghadapi penyakit yang dideritanya. Sesama penderita kanker, mereka saling dukung dan memberikan semangat agar tetap kuat dalam menjala...

Update Status Setelah 10 Hari Tidak Online, Akun Facebook Remaja Ini Mendadak Viral

Akun Facebook bernama Afi Nihaya Faradisa langsung kebanjiran komentar pujian. Pasalnya Afi menulis keluh kesahnya yang menginspirasi bagi para pengguna gadget. Tulisan tersebut ia posting setelah sepuluh hari melepaskan ketergantungannya pada perangkat cerdas yang selama ini mempengaruhi pikirannya pada hal-hal yang negatif. Afi merupakan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA Negeri 1 Gambiran Banyuwangi. Sekitar pukul 17:47 WIB kemarin, Kamis, 8 Desember 2016 ia menuangkan hasil renungan itu di status Facebook miliknya. Hingga berita ini diterbitkan, tercatat sebanyak 5,9 ribu likes disertai emoticon, 3,8 ribu share, dan 848 komentar telah meramaikan status Afi. Berikut tulisan yang menarik perhatian ribuan netizen dikutip dari postingannya di Facebook. Aku pernah mematikan total hapeku selama 10 hari. Selama itu, aku tidak berhubungan dengan dunia luar sama sekali. Hanya dari situ kau bisa mengamati apa yang gadget dan koneksi internet telah renggut sel...