Jakarta - Sabtu, 15 Juli 2017 Euro Management Indonesia (EMI) dan Yayasan Pendidikan Eropa Indonesia (YPEI) bekerja sama dengan berbagai instasi memberikan kesempatan untuk belajar bahasa asing bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk beasiswa. Program bernama Gerakan Indonesia 2030 ini resmi diluncurkan di kantor pusat EMI Jl. R.P Soeroso No. 6 Menteng, Jakarta Pusat.
Mengangkat slogan “Sejuta Indonesia di Jantung Dunia”, kerjasama kali ini merupakan yang terbesar dilakukan EMI sejak program ini diadakan. Pasalnya terdapat sejumlah instansi penting yang berhak mengirim para perwakilannya yang berstatus PNS atau ASN untuk mendapatkan pembelajaran bahasa asing.
Adapun jumlah instansi yang tercatat yaitu 34 Kementerian, 4 lembaga POLRI, 3 lembaga kejaksaan, 3 lembaga TNI, 22 lembaga pemerintahan non kementerian, 3 lembaga legislatif, 6 lembaga yudikatif, 12 Komisi Nasional Indonesia, 18 perusahaan umum Indonesia, 52 BUMN, 9 Pemkot dan pemda, dan 2 Lembaga Independen.
Penggagas Program Beasiswa Indonesia 2030, Bimo Sasongko mengatakan, “PNS memiliki kesempatan untuk belajar pelatihan ke luar negeri maupun dalam negeri dan program dinas belajar yang lebih banyak dibandingkan non-PNS. Salah satu cara kami dalam mendukung hal tersebut yakni dengan gerakan beasiswa bahasa asing gratis. Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak bangsa Indonesia untuk menguasai bahasa asing.”
Selain itu, Bimo menambahkan bahwa para penerima beasiswa juga akan mendapatkan workshop tentang beasiswa studi luar negeri dan wawasan kuliah di luar negeri. Dengan adanya gerakan ini, PNS ataupun ASN Indonesia dapat meningkatkan penguasaan bahasa asing sebagaimana tujuan yang dicanangkan.
Sebelumnya program Gerakan Indonesia 2030 telah lebih dulu menggaet partisipasi dari sejumlah pihak diantaranya Kementerian Kesekretariatan Negara RI, Kemendikbud, Kemenpora, PWI, AJI, PWN dan beberapa kedutaan besar negara-negara maju di dunia.
“Peran nyata dari berbagai pihak seperti perusahaan swasta melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility), dan perusahaan BUMN, serta Pemerintah Pusat, ataupun Daerah untuk mendukung dan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk kuliah ke luar negeri, baik dari segi material atau moril karena bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutup Bimo.
Comments
Post a Comment